Alo The readers, apa kabar? Semoga
baek-baek aja. Gue sendiri saat ini sehat walafiat, bisa senyum-senyum sendiri,
kentut sambil berdiri, dan gue udah engga migren lagi. Yosh, as you know, I
have finished my final project (Skripsi),. Hehehehe
Well, here it goes. I’m a university gradute now, alias seorang sarjana. Eng-ing-eng padahal belum diwisuda. Yosh, meski udah dinyatakan lulus 25 Februari 2015 lalu, tapi gue belum diwisuda men, berasa belum afdol make tu gelar di belakang nama gue... By the way any Busway, ada Busway ditongkrongin wewe. Progress skripsi gue ini engga serta merta berjalan mulus kaya jalan TOL. Banyak rintangan, hambatan, cobaan yang bertui-tubi silih berganti. Pokokmen My Skripsong is My Skripsweet-lah. Hidup emang gak pernah lepas dari masalah, men. Dari sejak lahir sampe mati, kita gak pernah bisa lepas dari yang namanya masalah. Apa sih masalah? What the meaning of Masalah? Masalah is adanya kesejangan antara kenyataan dan harapan. Bener ura sih???... hhihihihi
Pas bayi, kita punya masalah gak bisa ngomong, kita harus mengatasinya dengan belajar ngomong. Pas sekolah, masalah kita adalah pe-er dan ujian, kita harus mengatasinya dengan belajar. Pas kita kuliah S1, masalah kita adalah SKRIPSI lan piye carane metu seko kampus dengan pujian.Yosh, gue udah mulai nyekrip sejak semester 6. Mulai dari pengajuan judul yang ditolak dosbing gue, karena menurut beliau sudah biasa dan hasilnya kurang memberi manfaat dalam jangka waktu panjang. Hingga sampai akhirnya dosbing gue menyarankan gue untuk ambil R&D aja. Whats?! R&D?? Gue shock, ketika mendengar saran dosbing gue tersebut. Gue cuma bisa bertanya “lha kalo saya ambil R&D kira-kira apa yang mungkin bisa saya kembangkan ya pak?” dosbing gue waktu itu menyarankan bisa mengembangkan materi x atau y. Yang penting kamu kumpulkan data dan referensi yang mendukung terlebih dahulu.” Dan waktu itu gue hanya bisa jawab, “Iya, saya akan pertimbangkan dan saya cari data-datanya terlebih dahulu ya pak.” Secara gue pada saat itu benar-benar buta arah masalah R&D, metopen (baca: metodelogi penelitian pendidikan) yang nyantol dalam ingatan gue lebih banyak kuanti, sedikit kuali, dan R&D? Eeemmm, gue cuma ngerti kalo itu jenismakanan penelitian pengembangan. Gue ndak tau detail langkah-langkah
penelitiannya, hUUauuauauua. Terus aku kudu piye YA Allah. Saat itu juga gue
langsung menemui Pak Harso (salah satu dosen metopen gue yang pernah nyingung”
masalah R&D tapi beliau belum sempat selesai menjelaskan secara detail
langkah”nya, karna waktu perkuliahan saat itu sudah habis. Oh dik, sayang
sekali.). Gue tanyakan pada beliau mengenai buku-buku tentang pengembangan selain
dari buku yang udah gue punya. Alhamdulillah Pak Harso punya bukunya, langsung
saja gue catet judul buku, penulis dan penerbitnya. Yes, setidaknya untuk
referensi sudah sedikit terbantu, tinggal sms Pak Ashar (pemilik toko buku di
Jogja langganan gue) judul buku, penulis dan penerbit, buat nyariin buku yang
gue maksud, tersedia di tokonya atau tidak. Alhamdulillah ada, thanks God.
Yosh, akhirnya sudah gue putuskansi
Kambing ambil R&D, setelah dipikir, ditimbang dan kemudian diputuskan,
sepertinya masukan dari dosen gue ada benernya juga, hehheheheh.
Gue menyadari dengan penuh kesadaran, kalo gue ambil R&D, gue bakal butuh waktu lebih plus extra untuk menyelesaikan SKRIPSI ini. Ura papa penting dilakoni, ojo kakehan dipikir, malah ura dadi- dadi.hahahhahahhah. Pokokmen Semangat.
Saking semangat yang membara dalam pundakku, gue bela-belain waktu liburan minggu tenang ujian, gue engga pulang. Nyambi nyelesain proposal, gue juga nyicil buat draf rancangan product gue. Selama microteaching dan PPL sebenernya SKRIPSI gue agak terabaikan. Meski proposal sudah di-acc sebelum microteaching dimulai. Tapi gue belum mantep aja sama proposal gue. Hingga akhirnya skripsi yang udah lama kudiamkanpun, Ku buka kembali. Gue putuskan menjelang akhir PPL bulan Oktober 2014, setiap Jum’at selesai PPL, gue cus ke semarang. Gue mulai bimbingan formal dengan dosbing gue, mengenai hal tersebut. Selesai bimbingan biasanya gue ngadem dulu di kos, habis itu langsung cus Batang. Pokokmen Unforgetable October-lah, mulai dari sepanjang jalan pantura yang kalo siang-siang panasnya masyaAllah sekali dan pada waktu itu masih juga ditambah pengecoran jalan sepanjang pantura Batang-Semarang. Macet sudah pasti. Bulan Oktober juga yang membuat keberanian gue jadi bertambah. FYI, sebelumnya gue engga pernah berani pulang Batang malem-malem, but semenjak oktober, gue jadi berani. Pokokmen wani ura wani kudu wani. Yes, karena sabtu pagi gue harus kembali ke tempat PPL’an gue.
Now, we are coming back to my skripsweet, yeah. Jadi gini ceritanya, ketika tiba waktunya buat nyetak product gue. Of course, butuh dana buat nyetak product gue. Dan yang jadi masalahnya, gue lagi kanker (baca: kantong kering). Yes, dana beasiswa yang gue andelin belum juga turun, honorarium dari hasil gue ngelesi juga belum turun. Oh my to the God. Terus iki pimen nyetak’e, nek gak tak cetak-cetak, aku gak iso proses validasi produkku Ya Allah. Entah mengapa, mungkin Allah menjawab do’a gue. Keesokan sorenya, gue cek rek. ATM gue.,..... Alhamdulillah dana beasiswanya turun. Terima kasih YA Allah, lagi-lagi Engkau memudahkan jalanku.
And then, on that day, I will give you some tricks. Trik-trik ini buat kamu-kamu yang akan atau sedang nyusun skripsi.
Well, here it goes. I’m a university gradute now, alias seorang sarjana. Eng-ing-eng padahal belum diwisuda. Yosh, meski udah dinyatakan lulus 25 Februari 2015 lalu, tapi gue belum diwisuda men, berasa belum afdol make tu gelar di belakang nama gue... By the way any Busway, ada Busway ditongkrongin wewe. Progress skripsi gue ini engga serta merta berjalan mulus kaya jalan TOL. Banyak rintangan, hambatan, cobaan yang bertui-tubi silih berganti. Pokokmen My Skripsong is My Skripsweet-lah. Hidup emang gak pernah lepas dari masalah, men. Dari sejak lahir sampe mati, kita gak pernah bisa lepas dari yang namanya masalah. Apa sih masalah? What the meaning of Masalah? Masalah is adanya kesejangan antara kenyataan dan harapan. Bener ura sih???... hhihihihi
Pas bayi, kita punya masalah gak bisa ngomong, kita harus mengatasinya dengan belajar ngomong. Pas sekolah, masalah kita adalah pe-er dan ujian, kita harus mengatasinya dengan belajar. Pas kita kuliah S1, masalah kita adalah SKRIPSI lan piye carane metu seko kampus dengan pujian.Yosh, gue udah mulai nyekrip sejak semester 6. Mulai dari pengajuan judul yang ditolak dosbing gue, karena menurut beliau sudah biasa dan hasilnya kurang memberi manfaat dalam jangka waktu panjang. Hingga sampai akhirnya dosbing gue menyarankan gue untuk ambil R&D aja. Whats?! R&D?? Gue shock, ketika mendengar saran dosbing gue tersebut. Gue cuma bisa bertanya “lha kalo saya ambil R&D kira-kira apa yang mungkin bisa saya kembangkan ya pak?” dosbing gue waktu itu menyarankan bisa mengembangkan materi x atau y. Yang penting kamu kumpulkan data dan referensi yang mendukung terlebih dahulu.” Dan waktu itu gue hanya bisa jawab, “Iya, saya akan pertimbangkan dan saya cari data-datanya terlebih dahulu ya pak.” Secara gue pada saat itu benar-benar buta arah masalah R&D, metopen (baca: metodelogi penelitian pendidikan) yang nyantol dalam ingatan gue lebih banyak kuanti, sedikit kuali, dan R&D? Eeemmm, gue cuma ngerti kalo itu jenis
Yosh, akhirnya sudah gue putuskan
Gue menyadari dengan penuh kesadaran, kalo gue ambil R&D, gue bakal butuh waktu lebih plus extra untuk menyelesaikan SKRIPSI ini. Ura papa penting dilakoni, ojo kakehan dipikir, malah ura dadi- dadi.hahahhahahhah. Pokokmen Semangat.
Saking semangat yang membara dalam pundakku, gue bela-belain waktu liburan minggu tenang ujian, gue engga pulang. Nyambi nyelesain proposal, gue juga nyicil buat draf rancangan product gue. Selama microteaching dan PPL sebenernya SKRIPSI gue agak terabaikan. Meski proposal sudah di-acc sebelum microteaching dimulai. Tapi gue belum mantep aja sama proposal gue. Hingga akhirnya skripsi yang udah lama kudiamkanpun, Ku buka kembali. Gue putuskan menjelang akhir PPL bulan Oktober 2014, setiap Jum’at selesai PPL, gue cus ke semarang. Gue mulai bimbingan formal dengan dosbing gue, mengenai hal tersebut. Selesai bimbingan biasanya gue ngadem dulu di kos, habis itu langsung cus Batang. Pokokmen Unforgetable October-lah, mulai dari sepanjang jalan pantura yang kalo siang-siang panasnya masyaAllah sekali dan pada waktu itu masih juga ditambah pengecoran jalan sepanjang pantura Batang-Semarang. Macet sudah pasti. Bulan Oktober juga yang membuat keberanian gue jadi bertambah. FYI, sebelumnya gue engga pernah berani pulang Batang malem-malem, but semenjak oktober, gue jadi berani. Pokokmen wani ura wani kudu wani. Yes, karena sabtu pagi gue harus kembali ke tempat PPL’an gue.
Now, we are coming back to my skripsweet, yeah. Jadi gini ceritanya, ketika tiba waktunya buat nyetak product gue. Of course, butuh dana buat nyetak product gue. Dan yang jadi masalahnya, gue lagi kanker (baca: kantong kering). Yes, dana beasiswa yang gue andelin belum juga turun, honorarium dari hasil gue ngelesi juga belum turun. Oh my to the God. Terus iki pimen nyetak’e, nek gak tak cetak-cetak, aku gak iso proses validasi produkku Ya Allah. Entah mengapa, mungkin Allah menjawab do’a gue. Keesokan sorenya, gue cek rek. ATM gue.,..... Alhamdulillah dana beasiswanya turun. Terima kasih YA Allah, lagi-lagi Engkau memudahkan jalanku.
And then, on that day, I will give you some tricks. Trik-trik ini buat kamu-kamu yang akan atau sedang nyusun skripsi.
- Pertama, pilih topik skripsi yang engga susah, dalam arti kamu yakin bisa menyelesaikan sesuai target kamu, bukan selesai tepat pada waktunya lho ya.
- Kedua, kumpulin bahanmu selengkap mungkin. IKI PENTING BANGET YAKIN!
- Ketiga, baek-baeklah sama dosen pembimbing, kalo bisa si sama seluruh dosen. Jaga-jaga aja siapa tau salah satu dari mereka bakal jadi pengujimu dan mungkin salah satu dari mereka bisa bantu memecahkan permasalahan dalam penyusunan skripsi kalian. Ileng lho ada pepatah mengatakan, “ Tak kenal maka tak sayang”. Hehehhe
- Dan keempat yang paling penting buanget, berdoalah kepada Tuhan yang Maha Esa.
Sebenarnya kalian pasti udah pada tahu trik-trik tersebut. But, I have the most important of all. Masih ada kaitannya dengan nomer tiga sih. Ini beneran. Serius. Sungguh. Kita anggap ini adalah trik pertama. Beginilah caranya: kerjakan skripsi dengan bimbingan secara berselang-seling.
Maksudnya?
Well, jadi gini, bagi kalian yang diberi dua dosbing (baca: dosen pembimbing). Satu dosen (pembimbing I) ngurus masalah materi atau isi skripsi, sedangkan yang lain (pembimbing II) ngurus masalah teknis penulisan. Ketentuan bakunya adalah kalian diminta menyelesaikan bab I-V dengan dosbing I terlebih dahulu, baru ngelanjutin ke dosbing II. Tapi, sebenernya hal itu engga praktis. Akan jadi mimpi buruk bila kalian dapet dosbing I yang OK Ok aja, tapi dosbing II-mu kemudian nemuin bahwa skripsimu harus dirombak total atau kalo perlu malah ganti judul. Horor deh. Nah maka dari itu, bimbingan secara berselang-seling sangat gue sarankan buat kalian. So, kalian bisa bimbingan secara per bab, di mana setelah Bab I kelar dengan dosbing I, segera konsultasi dengan dosbing II. Sambil nunggu revisian dari dosbing II, kalian bisa nyambi konsultasi Bab II dengan dosbing I. Begitu seterusnya sampai skripsi kalian kelar. Atau kalian bisa pake metode lain, seperti minta bikinin skripsi ato diolahin data penelitianmu sama orang lain. Tapi, gue sangat engga nganjurin metode ini. Selain bikin anggaran uang sakumu defisit, kreativitasmu juga jadi engga muncul dan passion-mu buat menuntaskan skripsi jadi berkurang, serta greget skripsi-mu jadi ndak ada, ileng lho skripsi itu ibarat one of your masterpieces. Kecuali kalo kalian ngasih pyoyek kalian itu ke gue. Lumayan bisa dapet duit tambahan. Dan kalo suatu ketika kalian ketahuan, alamat bakal dikutuk jadi babu. Silakan saja pake cara mana yang kalian suka. Toh proses takkan pernah mengkhianati hasilnya.
Lha terus kalo yang diberi cuma seorang dosbing kayak gue? As you know, jurusan di angkatan gue cuma dapet seorang dosbing. Sebernernya satu ato dua dosbing engga masalah asalkan antara dosbing dan si mahasiswa yang terbimbing terdapat kolaborasi yang harmonis. Dan lagi-lagi kembali ke trik nomer 3. Jadi gini, bagi kalian yang dapet seorang dosbing, tentu ndak bisa bimbingan selang-seling seperti yang dapet dua dosbing. Santai saja, gue punya trik jitu buat kalian, dan udah gue praktikkan sendiri, dan hasilnya top cer. Jadi gini, baca cerita gue berikut ini, dijamin ndak bakal rugi. (karna kalian ndak gue suruh bayar, ini gratis, benar-benar gratis, sungguh.)
Pertama, ketika kalian mengajukan Bab I, sambil nunggu dosbing kita revisi Bab I kita juga nyicil buat Bab II, jadi ketika Bab I sudah di acc, Bab II siap diajukan. Nah, tapi yang biasanya jadi momok bagi kita skripsier adalah rasa males yang selalu datang. Biar rasa males itu ndak hinggap dalam diri kita, biasanya gue nyicil buat yang ndak begitu ngasah otak, misal nyicil buat lembar pengesahan, persembahan, kata pengantar, dkk. yang sekiranya bisa dikerjakan tanpa harus berpikir keras. Di saat seperti ini, gue selalu ingat wejangan dari dosen gue Pak Harso, beliau selalu ngendika “minimal satu hari satu lembar.” Pak Bambang, guru sejarah gue waktu SMA juga selalu memberi wejangan “minimal satu hari empat lembar.” (kalau wejengan dari guru SMA gue ini emang agak berat, 4 lembar bro, 1 lembar aja sudah alhamdulillah, tapi yang penting dari wejengan dosen maupun guru gue intinya tiada hari tanpa skripsi, mau berapa lembar pun, yang penting pastikan waktumu selalu ada buat skripsi entah itu mau ½ lembar juga boleh, hehhehehhe). yang penting adakan.
Dan kalo rasa males tetep masih mengandrungi kalian, gue punya resep jitu. Biasanya kalo rasa males itu masih aja hinggap, gue usir paksa dengan matra gue. Bukan, bukan, bukan matra, lebih tepatnya menghibur diri. Yosh, dan inilah syair yang biasa gue dendangkan. Gue beri judul “My Skripsong”
Yei yei yei yei yeah........
Perjuanganku akan segera dimulai
Berayun diatas gelombang revisian
Dengan semangat membara di dadaku
Aku akan tetap berjuang melawan skripsi
Tuk mencari cahaya yang belum pernah ku lihat
Tak peduli kalau ada yang menertawakanku
Hasrat yang ada di dalam diriku
Itu bisa membuatku bersinar
Entah bagaimana, aura dalam jiwaku
Aku percaya mampu meraih impianku
Mengejar sebuah impian
Walau sang fajar tlah berganti sang dewi malam
Aku akan tetap berjuang melawan skripsi
Demi sebuah mimpi yang tak terlihat
Aku tak memerlukan konsistensi
Hanya dengan sebuah kerutinan
Jalan menuju sidang skripsi akan terlihat
Yei yei yei... Believe in wonderland
Dan jalan menuju tempat impian akan berada tepat di depan mataku
Mimpi yang tiada akhir memandu semangatku
Akan ku raih dengan keyakinan dalam jiwaku
Yei yei yei... Believe in wonderland
Kalo syair tersebut belum juga ngusir rasa males kalian, gue masih punya resep lagi. Ehhm...kalian bisa jalan-jalan. Jalan-jalan ndak usah jauh-jauh, yang penting happy. Bahagia itu sederhana bukan?
Maksudnya?
Well, jadi gini, bagi kalian yang diberi dua dosbing (baca: dosen pembimbing). Satu dosen (pembimbing I) ngurus masalah materi atau isi skripsi, sedangkan yang lain (pembimbing II) ngurus masalah teknis penulisan. Ketentuan bakunya adalah kalian diminta menyelesaikan bab I-V dengan dosbing I terlebih dahulu, baru ngelanjutin ke dosbing II. Tapi, sebenernya hal itu engga praktis. Akan jadi mimpi buruk bila kalian dapet dosbing I yang OK Ok aja, tapi dosbing II-mu kemudian nemuin bahwa skripsimu harus dirombak total atau kalo perlu malah ganti judul. Horor deh. Nah maka dari itu, bimbingan secara berselang-seling sangat gue sarankan buat kalian. So, kalian bisa bimbingan secara per bab, di mana setelah Bab I kelar dengan dosbing I, segera konsultasi dengan dosbing II. Sambil nunggu revisian dari dosbing II, kalian bisa nyambi konsultasi Bab II dengan dosbing I. Begitu seterusnya sampai skripsi kalian kelar. Atau kalian bisa pake metode lain, seperti minta bikinin skripsi ato diolahin data penelitianmu sama orang lain. Tapi, gue sangat engga nganjurin metode ini. Selain bikin anggaran uang sakumu defisit, kreativitasmu juga jadi engga muncul dan passion-mu buat menuntaskan skripsi jadi berkurang, serta greget skripsi-mu jadi ndak ada, ileng lho skripsi itu ibarat one of your masterpieces. Kecuali kalo kalian ngasih pyoyek kalian itu ke gue. Lumayan bisa dapet duit tambahan. Dan kalo suatu ketika kalian ketahuan, alamat bakal dikutuk jadi babu. Silakan saja pake cara mana yang kalian suka. Toh proses takkan pernah mengkhianati hasilnya.
Lha terus kalo yang diberi cuma seorang dosbing kayak gue? As you know, jurusan di angkatan gue cuma dapet seorang dosbing. Sebernernya satu ato dua dosbing engga masalah asalkan antara dosbing dan si mahasiswa yang terbimbing terdapat kolaborasi yang harmonis. Dan lagi-lagi kembali ke trik nomer 3. Jadi gini, bagi kalian yang dapet seorang dosbing, tentu ndak bisa bimbingan selang-seling seperti yang dapet dua dosbing. Santai saja, gue punya trik jitu buat kalian, dan udah gue praktikkan sendiri, dan hasilnya top cer. Jadi gini, baca cerita gue berikut ini, dijamin ndak bakal rugi. (karna kalian ndak gue suruh bayar, ini gratis, benar-benar gratis, sungguh.)
Pertama, ketika kalian mengajukan Bab I, sambil nunggu dosbing kita revisi Bab I kita juga nyicil buat Bab II, jadi ketika Bab I sudah di acc, Bab II siap diajukan. Nah, tapi yang biasanya jadi momok bagi kita skripsier adalah rasa males yang selalu datang. Biar rasa males itu ndak hinggap dalam diri kita, biasanya gue nyicil buat yang ndak begitu ngasah otak, misal nyicil buat lembar pengesahan, persembahan, kata pengantar, dkk. yang sekiranya bisa dikerjakan tanpa harus berpikir keras. Di saat seperti ini, gue selalu ingat wejangan dari dosen gue Pak Harso, beliau selalu ngendika “minimal satu hari satu lembar.” Pak Bambang, guru sejarah gue waktu SMA juga selalu memberi wejangan “minimal satu hari empat lembar.” (kalau wejengan dari guru SMA gue ini emang agak berat, 4 lembar bro, 1 lembar aja sudah alhamdulillah, tapi yang penting dari wejengan dosen maupun guru gue intinya tiada hari tanpa skripsi, mau berapa lembar pun, yang penting pastikan waktumu selalu ada buat skripsi entah itu mau ½ lembar juga boleh, hehhehehhe). yang penting adakan.
Dan kalo rasa males tetep masih mengandrungi kalian, gue punya resep jitu. Biasanya kalo rasa males itu masih aja hinggap, gue usir paksa dengan matra gue. Bukan, bukan, bukan matra, lebih tepatnya menghibur diri. Yosh, dan inilah syair yang biasa gue dendangkan. Gue beri judul “My Skripsong”
Yei yei yei yei yeah........
Perjuanganku akan segera dimulai
Berayun diatas gelombang revisian
Dengan semangat membara di dadaku
Aku akan tetap berjuang melawan skripsi
Tuk mencari cahaya yang belum pernah ku lihat
Tak peduli kalau ada yang menertawakanku
Hasrat yang ada di dalam diriku
Itu bisa membuatku bersinar
Entah bagaimana, aura dalam jiwaku
Aku percaya mampu meraih impianku
Mengejar sebuah impian
Walau sang fajar tlah berganti sang dewi malam
Aku akan tetap berjuang melawan skripsi
Demi sebuah mimpi yang tak terlihat
Aku tak memerlukan konsistensi
Hanya dengan sebuah kerutinan
Jalan menuju sidang skripsi akan terlihat
Yei yei yei... Believe in wonderland
Dan jalan menuju tempat impian akan berada tepat di depan mataku
Mimpi yang tiada akhir memandu semangatku
Akan ku raih dengan keyakinan dalam jiwaku
Yei yei yei... Believe in wonderland
Kalo syair tersebut belum juga ngusir rasa males kalian, gue masih punya resep lagi. Ehhm...kalian bisa jalan-jalan. Jalan-jalan ndak usah jauh-jauh, yang penting happy. Bahagia itu sederhana bukan?
Gua Kreo |
Sam Poo Kong |
![]() |
Klenteng Tay Kak Sie |
Dan ketika hasil revisian gue udah di acc sama
dosbing gue, biar semangat gue tetap OK, biasanya gue ngasih penghargaan diri
buat diri gue sendiri. Biasanya gue makan makanan super enak, menurut gue.Hahahhaha
Oh ya satu lagi, biar ndak males ngerjain
skripsi, biasanya gue ngerjainnya ditemenin OLOS pedes barbecue. Itu –loh
camilan khas Tegal Laka-Laka, tapi kalian ndak usah jauh-jauh ke Tegal, di simpang
tujuh UNNES juga ada.hehhehehhe
Selain olos, kadang-kadang gue juga ditemani soda ocean Blue Vanilla Fruit Panch, cessss enak pokokmen, pikiran jadi tambah fresh buat ngerjain skripsi,hahhahahhahaha
Kedua, menurut dosbing gue dulu, ndak semua dosen juga menguasai semua bidang, ada bidang-bidang tertentu yang masih belum dikuasai sepenuhnya. Nah, silakan kalo misalnya ada hal yang masih belum jelas atau masih ragu, bisa minta bantuan dari dosen lain yang yang sekiranya berkaitan dengan bidang skripsi kalian. Tapi dengan catatan, berhubung kalian ini bukan mahasiswa terbimbingnya, sedangkan beliau yang kalian akan mintai bantuan juga memiliki mahasiswa terbimbing sendiri, maka dari itu sebagai mahasiswa yang baik. Alangkah baiknya, kalo kalian menghubungi beliau terlebih dahulu, kalo misal kalian yang bukan mahasiswa terbimbinganya, mau bimbingan dengan beliau, khusus untuk bidang x saja boleh atau tidak. Dijamin kalo kalian sebelumnya memiliki catatan yang baik di mata dosen tersebut. Pasti beliau akan meng-iya-kan. Well, memang ndak mudah maju ke dosen lain untuk menyerahkan hasil skipsi kita. Dulu gue maju mundur mau minta bantuan Pak Wito dan Pak Tsabit khusus bagian metode penelitian. Tapi gue inget ada pepatah yang mengatakan malu bertanya sesat dijalan. Kalo gue ndak bimbingan-bimbingan dengan beliau-beliau ini, gue ndak bakal tau bagian mana yang masih perlu diperbahurui. Ku mantapkan hatiku untuk menghubungi beliau-beliau terlebih dahulu, dan yes beliau meng-iya-kan. Yes, thanks God. Kau mudahkan jalanku.
Ketiga, harus tanamkan pada benak kalian dosbing kita itu cuma satu dan yang terbimbing itu bukan cuma kita tok tapi buanyak bahkan lebih dari tujuh. Kalo kalimat ini sudah benar-benar tertanam dibenak kalian, kalian tak akan pernah menghakimi dosbing kalian yang susah ditemui atau lupa ngerevisi skripsi kalian, atau mungkin sekarang revisi X besok revisi Y besoknya lagi mbalik revisi X lagi. Ini wajar sob, karna dosen ndak mungkin mengingat sepenuhnya isi skripsi mahasiswa terbimbingnya satu-satu, apalagi kalo sudah memasuki fase aktif perkuliahan, udah dijamin dosbing kita bakal sibuk bingit. Kecuali isi skripsi-mu benar-benar berkesan bagi dosbing kalian. Nah gimana, biar caranya berkesan? Nah itu! Who knows? May be only the lecturer knows?
As I said previously, ini ada kaitannya dengan nomer 3. Yes, menurut gue mungkin dosen juga akan terkesan dengan kita tidak hanya dari hasil skripsi kita tapi juga dari semangat dalam diri kita sendiri. So, kobarkan semangat kalian gaes. Salam KORSA!
Selain olos, kadang-kadang gue juga ditemani soda ocean Blue Vanilla Fruit Panch, cessss enak pokokmen, pikiran jadi tambah fresh buat ngerjain skripsi,hahhahahhahaha
Kedua, menurut dosbing gue dulu, ndak semua dosen juga menguasai semua bidang, ada bidang-bidang tertentu yang masih belum dikuasai sepenuhnya. Nah, silakan kalo misalnya ada hal yang masih belum jelas atau masih ragu, bisa minta bantuan dari dosen lain yang yang sekiranya berkaitan dengan bidang skripsi kalian. Tapi dengan catatan, berhubung kalian ini bukan mahasiswa terbimbingnya, sedangkan beliau yang kalian akan mintai bantuan juga memiliki mahasiswa terbimbing sendiri, maka dari itu sebagai mahasiswa yang baik. Alangkah baiknya, kalo kalian menghubungi beliau terlebih dahulu, kalo misal kalian yang bukan mahasiswa terbimbinganya, mau bimbingan dengan beliau, khusus untuk bidang x saja boleh atau tidak. Dijamin kalo kalian sebelumnya memiliki catatan yang baik di mata dosen tersebut. Pasti beliau akan meng-iya-kan. Well, memang ndak mudah maju ke dosen lain untuk menyerahkan hasil skipsi kita. Dulu gue maju mundur mau minta bantuan Pak Wito dan Pak Tsabit khusus bagian metode penelitian. Tapi gue inget ada pepatah yang mengatakan malu bertanya sesat dijalan. Kalo gue ndak bimbingan-bimbingan dengan beliau-beliau ini, gue ndak bakal tau bagian mana yang masih perlu diperbahurui. Ku mantapkan hatiku untuk menghubungi beliau-beliau terlebih dahulu, dan yes beliau meng-iya-kan. Yes, thanks God. Kau mudahkan jalanku.
Ketiga, harus tanamkan pada benak kalian dosbing kita itu cuma satu dan yang terbimbing itu bukan cuma kita tok tapi buanyak bahkan lebih dari tujuh. Kalo kalimat ini sudah benar-benar tertanam dibenak kalian, kalian tak akan pernah menghakimi dosbing kalian yang susah ditemui atau lupa ngerevisi skripsi kalian, atau mungkin sekarang revisi X besok revisi Y besoknya lagi mbalik revisi X lagi. Ini wajar sob, karna dosen ndak mungkin mengingat sepenuhnya isi skripsi mahasiswa terbimbingnya satu-satu, apalagi kalo sudah memasuki fase aktif perkuliahan, udah dijamin dosbing kita bakal sibuk bingit. Kecuali isi skripsi-mu benar-benar berkesan bagi dosbing kalian. Nah gimana, biar caranya berkesan? Nah itu! Who knows? May be only the lecturer knows?
As I said previously, ini ada kaitannya dengan nomer 3. Yes, menurut gue mungkin dosen juga akan terkesan dengan kita tidak hanya dari hasil skripsi kita tapi juga dari semangat dalam diri kita sendiri. So, kobarkan semangat kalian gaes. Salam KORSA!
Nah, kalo dosen kita udah punya nilai
positif terhadap kita, beliau juga akan enak untuk diajak bimbingan. Anggaplah
dosbingmu bukan hanya sekedar dosbing semata, anggap mereka seperti orangtua
kita sendiri, cuma bedanya mereka orangtua kita di perkuliahan.
Keempat, jangan jadikan ajang nonton ujian skripsi itu hanya sekedar untuk menanggalkan kewajiban saja. FYI, The readers, di jurusan gue ada ketentuan salah satu syarat kita bisa mengajukan sidang skripsi kalo kita undah nonton sidang skripsi minimal 6x. Nah, mind set seperti itu harus kita rubah. Jadikan ajang nonton sidang skripsi ini sebagai proses belajar kita, masukan dari berbagai penguji sidang skripsi ini, bisa kita jadikan untuk menilai kesalahan yang sekiranya masih terjadi dalam skripsi kita, misal: kalo masih pake x ternyata salah seharusnya pake Y. In addition, usahan kita nonton sidang skripsi dengan penguji skripsi yang berbeda-beda. Dengan demikian, secara tidak langsung kita dapat memahami karakter dosen masing-masing. Biar tambah mantep, dulu biasanya gue catet masukan para penguji yang sekiranya ada hubungannya dengan skripsi gue. Of course, pada bagian ini kalian memang harus paham benar isi skripsi kalian. Makanya seperti yang udah gue ingetin sebelumnya, jangan pernah minta bikinin skripsi ato diolahin data penelitianmu sama orang lain. Kalau diajarin boleh. Ndak usah sungkan minta diajarin sama teman kalian yang kalian anggap mumpuni (yang penting cara kalian meminta bantuan dengan cara yang baik dan ndak ganggu waktu mereka, ileng yo setiap orang pasti punya pekerjaan masing-masing yang belum tentu kalian tau semua pekerjaan mereka). Sebelumnya gue juga belajar aplikasi olah data SPSS sama teman gue Unyil (anak Jurusan Statistik dan Komputasi UNNES). Gue minta bantuan dia, bisa ndak buat ngajarin gue gunain aplikasi SPSS. Well, dia bisa ngajarin gue setiap sabtu minggu. Dan Alhamdulillah gue bisa, meski baru pada program tertentu saja, tapi setidaknya gue udah berusaha belajar olah data yang bakal gue gunakan dalam skripsi gue. Selain minta bantuan Unyil, gue juga minta bantuan Lina (temen PPL’an gue) buat ngajarin gue nge-desain cover handout gue pake aplikasi Corel Draw X5 dan Adobe Photoshop CS4. Back to the fourth point, pokokmen intinya dari point empat ini semakin bervariasi dosen penguji yang kita tonton semakin kita tahu mana letak kesalahan skripsi kita. Tapi jangan terus tambah loyo lho ya, tetep harus KORSA.
Kelima, minta temen yang kalian anggap mumpuni untuk menilai hasil skripsi kalian. Terutama menjelang sidang skripsi, sungguh ini berguna banget. Dan udah gue buktikan sendiri. Yosh, menjelang sidang skripsi itu rasanya? Antara seneng, deg-degan, takut kalo ditanya diluar jangkauan pikiran gue. Yosh, this is the first time I will do a council of minithesis. Pokoke nerpes banget, serasa kucing mau dipepes (emang ada gitu, kucing pepes?! Syukur koe cing, nakal si.)
Dan dari pada gue menerka-nerka pertanyaan yang sekiranya akan ditanyakan penguji, sampai-sampai gue udah buat 11 pertanyaan sendiri yang sekiranya bakal ditanyakan, gue juga udah nyiapin jawabannya. Tapi, itu belum membuat gue lega. Gue putuskansi Malin Kundang buat
minta bantuan beberapa sahabat gue (Bolem, Gendut, Bos Isda) buat etok-etok
jadi penguji skripsi gue. Mereka gue suruh tanya pertanyaan-pertanyaan yang
sekiranya menurut mereka nanti bakal dipertanyakan penguji gue sesungguhnya. Terserah
mereka mau tanya apapun tentang skripsi gue, gue usahakan waktu jawab
pertanyaan mereka, gue udah ndak buka tutup skripsi gue, kecuali kalo pas diminta
mereka untuk menunjukkan bukti dari hasil penelitian gue. Dan biar tambah
mantep lagi, gue rekam saat gue ditanya macem-macem sama sahabat” gue tadi
tentang skripsi gue. Rekaman ini berguna banget gaes, tiap hari menjelang
detik-detik menuju sidang skripsi, gue selalu dengerin hasil rekaman suara
tersebut. But, the most important from a council of minithesis. Kalo kata Pak
Kardi dulu waktu ngasih wejangan ke gue, “Sidang skripsi iku kuncine sing
penting iso cerito. Cerito iku yo ura asal cerito, tapi ada dasarnya. Ada
teori-teori yang mendukung dari beberapa ahli dalam penelitianmu, dan usahakan
ketika pemaparan jangan hanya sekedar baca PPT.” Satu lagi kuncinya sidang
skripsi, kalo kata temen gue Acin, “Penting
koe sing dadi narasumber ojo dadi tersangka.”
The last, yang paling penting bangets menurut gue, gue saranin kalian setiap habis Shalat baca Yasin Fadhilah, Surat Al-Waqi’ah, dan Surat Al-Mulk. Melalui Ayat-AyatCinta Al-Qur’an
tersebut menurut gue yang paling melancarkan jalan perjuangan skripsi gue, dan
kita dimudahkan Sang Pencipta...:D
And then Wish me luck, yah, both for my scholarship and job hunting. Dadadddah :D
Keempat, jangan jadikan ajang nonton ujian skripsi itu hanya sekedar untuk menanggalkan kewajiban saja. FYI, The readers, di jurusan gue ada ketentuan salah satu syarat kita bisa mengajukan sidang skripsi kalo kita undah nonton sidang skripsi minimal 6x. Nah, mind set seperti itu harus kita rubah. Jadikan ajang nonton sidang skripsi ini sebagai proses belajar kita, masukan dari berbagai penguji sidang skripsi ini, bisa kita jadikan untuk menilai kesalahan yang sekiranya masih terjadi dalam skripsi kita, misal: kalo masih pake x ternyata salah seharusnya pake Y. In addition, usahan kita nonton sidang skripsi dengan penguji skripsi yang berbeda-beda. Dengan demikian, secara tidak langsung kita dapat memahami karakter dosen masing-masing. Biar tambah mantep, dulu biasanya gue catet masukan para penguji yang sekiranya ada hubungannya dengan skripsi gue. Of course, pada bagian ini kalian memang harus paham benar isi skripsi kalian. Makanya seperti yang udah gue ingetin sebelumnya, jangan pernah minta bikinin skripsi ato diolahin data penelitianmu sama orang lain. Kalau diajarin boleh. Ndak usah sungkan minta diajarin sama teman kalian yang kalian anggap mumpuni (yang penting cara kalian meminta bantuan dengan cara yang baik dan ndak ganggu waktu mereka, ileng yo setiap orang pasti punya pekerjaan masing-masing yang belum tentu kalian tau semua pekerjaan mereka). Sebelumnya gue juga belajar aplikasi olah data SPSS sama teman gue Unyil (anak Jurusan Statistik dan Komputasi UNNES). Gue minta bantuan dia, bisa ndak buat ngajarin gue gunain aplikasi SPSS. Well, dia bisa ngajarin gue setiap sabtu minggu. Dan Alhamdulillah gue bisa, meski baru pada program tertentu saja, tapi setidaknya gue udah berusaha belajar olah data yang bakal gue gunakan dalam skripsi gue. Selain minta bantuan Unyil, gue juga minta bantuan Lina (temen PPL’an gue) buat ngajarin gue nge-desain cover handout gue pake aplikasi Corel Draw X5 dan Adobe Photoshop CS4. Back to the fourth point, pokokmen intinya dari point empat ini semakin bervariasi dosen penguji yang kita tonton semakin kita tahu mana letak kesalahan skripsi kita. Tapi jangan terus tambah loyo lho ya, tetep harus KORSA.
Kelima, minta temen yang kalian anggap mumpuni untuk menilai hasil skripsi kalian. Terutama menjelang sidang skripsi, sungguh ini berguna banget. Dan udah gue buktikan sendiri. Yosh, menjelang sidang skripsi itu rasanya? Antara seneng, deg-degan, takut kalo ditanya diluar jangkauan pikiran gue. Yosh, this is the first time I will do a council of minithesis. Pokoke nerpes banget, serasa kucing mau dipepes (emang ada gitu, kucing pepes?! Syukur koe cing, nakal si.)
Dan dari pada gue menerka-nerka pertanyaan yang sekiranya akan ditanyakan penguji, sampai-sampai gue udah buat 11 pertanyaan sendiri yang sekiranya bakal ditanyakan, gue juga udah nyiapin jawabannya. Tapi, itu belum membuat gue lega. Gue putuskan
The last, yang paling penting bangets menurut gue, gue saranin kalian setiap habis Shalat baca Yasin Fadhilah, Surat Al-Waqi’ah, dan Surat Al-Mulk. Melalui Ayat-Ayat
And then Wish me luck, yah, both for my scholarship and job hunting. Dadadddah :D
Eeitzzz satu lagi, gue juga mau ngucapin
banyak terima kasih sama seluruh penonton sidang skripsi gue, thanks gaes
pokokmen kalian bener-bener teman gue, meski harus nonton dari luar ruangan
karna ruangannya ndak nyukup, pokokmen kalian bener-bener teman gue. Thanks for
your support and prayer. Terima kasih juga buat Teteh, Ahok, dek Lala, dek Dika
pokoke semuanyalah yang ndak sempet dateng, terima kasih atas doanya. Kalian
semua pokokmen bener-bener teman-teman gue. Teman yang berbicara lepas tak
terbatas, tanpa berfikir ini pantas atau tidak. Teman yang mau menerima gue apa
adanya, meskipun gue cuma seadanya. Pokokmen thanks gaes :)